Respon Petisi Beberapa Kampus, Warek UM Surabaya : Bagian Mimbar Akademik, Tapi Harus Tetap Sejuk dan Damai
SURABAYA - Wakil Rektor Universits Muhammadiyah
Surabaya (UM Surabaya) Mundakir memberi respon terkait petisi yang
dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi seperti UGM dan UII. Mundakir
menilai bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari ekspresi akademik.
Mundakir mengatakan kebebasan akademik, kebebasan berpendapat dan
lain-lain sesungguhnya merupakan esensi kemanusiaan. Namun di tengah
tahun politik seperti ini semuanya harus lebih berhati-hati karena bisa
jadi hal tersebut disusupi kepentingan politik praktis.
“Kepedulian
atas kondisi aktual masyarakat tentu menjadi tanggungjawab semua
kampus. Tetapi tentu harus berhati-hati dan paham situasi. Ditengah
kontestasi yang makin kencang. Aksi-aksi tersebut jelas dimanfaatkan dan
berpotensi menguntungkan salah satu kontestan. Kalau sudah begitu.
Tentu itu harus menjadi perhatian. Kampus harus tetap menjaga agar
suasana tetap sejuk dan damai.” kata Mundakir Jumat (2/2/24)
Mundakir
menambahkan kampus memang sudah selayaknya mengisi ruang publik dengan
wacana-wacana kritis yang konstruktif. Kampus harus terus menjaga ruang
keseimbangan di ranah publik.
“Di tahun politik seperti hari ini
perguruan tinggi perlu terus menjaga keseimbangan antara memberikan
ruang untuk berpendapat dan menjaga lingkungan belajar yang inklusif
serta objektif,”imbuhnya.
Menurutnya di tengah tahun politik
seperti ini, hal tersebut menjadi problematis karena sangat mungkin
dimaknai politis karena menguntungkan salah satu calon.
Posisi perguruan tinggi harus bisa menjaga netralitas di tahun politik apalagi jelang pemilihan umum (Pemilu).
"Netralitas
kampus dalam pemilu sangat penting, agar roh kampus sebagai tempat
berseminya ilmu pengetahuan dan pembentukan ilmuwan berkarakter akan
terus terjaga. Warga sivitas di kampus memiliki tanggung jawab dalam
menjaga netralitas politik,"imbuhnya.
Mundakir menyatakan,
seluruh warga sivitas di kampus harus memahami arti dan pentingnya
netralitas dalam konteks Pemilu 2024. Karena, mereka harus menjadi
contoh dalam menjaga netralitas, integritas, dan profesionalisme, serta
mengedepankan kepentingan publik di atas segalanya.
"Langkah ini
penting untuk memastikan Pemilu yang tinggal menghitung hari ini bisa
berlangsung damai dan demokratis," pungkasnya.
(red)
Komentar
Posting Komentar